ALERT!/dev/disk/by-uuid/32629f4d-4bd3-41df-b3d6-deac7c677311 does notexist.
Dropping toashell!
Okeh, setelah tanya sana sini di google akhirnya nemu juga orang yg ngalamin hal yang sama.
1. Saya langsung segera membuat bootable usb dengan isi GParted filenya yang hanya 227 MB tak butuh waktu lama untuk saya unduh dan buatkan bootablenya (ingat pilih yang x64 karena saya menghabiskan waktu 1 jam karena salah unduh)
2. Kaitkan /dev/sda1 (partisi / boot dari instalasi Proxmox) ke /mnt
1
<strong>mount/dev/sda1/mnt</strong>
3. Cek file device.map dan grub.cfg
1
2
<strong>cat/mnt/grub/device.map</strong>
<strong>cat/mnt/grub/grub.cfg</strong>
4. Selanjutnya Mari kita memeriksa UUID dari partisi root. Pertama mengaktifkan kelompok volume PvE:
7. Lepaskan kaitan dan kaitkan lagi seperti kode dibawah
1
2
3
4
5
6
7
umount/mnt
<strong>mount/dev/mapper/pve-root/mnt
mount/dev/sda1/mnt/boot
mount--bind/dev/mnt/dev
mount--bind/proc/mnt/proc
mount--bind/sys/mnt/sys</strong>
8. Change root untuk masuk kedalam system Proxmox
1
<strong>chroot/mnt</strong>
9. lalu Update grub
1
<strong>update-grub</strong>
10. Jika menemukan kode kesalahan
1
/usr/sbin/grub-probe:error:Couldn'tfind PV pv1.Check your device.map.
Ubah file /mnt/grub/device.map menjadi (hd01) /dev/sda1
1
2
<strong>nano/mnt/grub/device.map</strong>
(hd01)/dev/sda1
11. Vgdisplay tidak menunjukkan apa-apa. sebelum mengaktifkan VG PvE lagi:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<strong>vgchange-ay pve
</strong>3logical volume(s)involume group"pve"now active
<strong>pvdisplay</strong>
---Physical volume---
PV Name/dev/sda2
VG Name pve
[...]
PV UUID1YMsls-ycW4-aqWL-MEsC-EOFM-VVyI-4UrgFY
[...]
12. Jalankan update-grub lagi
1
<strong>update-grub</strong>
13. Saat update-grub system tidak memunculkan pesan kesalahan. Mari kita periksa kembali isi dari device.map dan grub.cfg :
1
2
3
<strong>cat/boot/grub/device.map</strong>
(hd0)/dev/sda1
<strong>cat/boot/grub/grub.cfg</strong>
14. Jika sudah benar, mari kita reboot dan lihat hasilnya. yeay mesin kembali berjalan tanpa kode kesalahan dan sedang memeriksa media penyimpanan tunggu sampai selesai dan mesin sudah kembali normal.
Setelah memulaimesinVyatta. kalian harus login terlebih dahulu, isikan nama pengguna dengan vyatta dan vyattaΒ juga untuk kata sandinya. berikut ini adalah skenario topologi yang akan kita buat
Pertama-tama ketikan perintah dibawah ini untuk memasang
1
$install image
FYI Vyatta Command Mode:
1) Operational mode ($)
Mode operasional menyediakan akses ke perintah yang berkaitan dengan menunjukkan, jelas, mengaktifkan atau menonaktifkan debugging, serta perintah untuk mengkonfigurasi pengaturan terminal, memuat dan menyimpan konfigurasi, dan me-restart sistem.
2) Configuration mode (#)
Mode konfigurasi menyediakan akses ke perintah untuk membuat, mengubah, menghapus, melakukan dan menunjukkan informasi konfigurasi, serta perintah untuk menavigasi melalui hirarki konfigurasi.
1. Membuat user baru dengan hak admin, hal ini wajib dilakuin karena semua default login vyatta sama, caranya masuk mode configurasi lalu :
1
2
3
# set system login user "namauser" authentication plaintext-password "password"
# set system login user "namauseryangtadi" level admin
# commit
Verifikasi user baru yang tadi telah dibuat
1
# show system login user "usernameyangtadi"
Reboot lalu login dengan user yang baru, selanjutnya hapus user default vyatta nya
1
2
3
# delete system login user vyatta
# commit
# save
2. Setting host name, nama host name default untuk perangkat Vyatta adalah vyatta. Gunakan perintah berikut untuk mengubah nama host name.
1
2
3
# set system host-name "namahostname"
# commit
# save
PS: nama hostname akan terganti saat anda reboot dan login kembali
3. Untuk melihatantarmukapadaVyatta gunakan perintah
1
$show interfaces
4. Konfigurasi ip DHCP pada eth0
1
2
3
# set interfaces ethernet eth0 address dhcp
# commit
# save
5. Konfigurasi ip STATIC pada eth1
1
2
3
# set interfaces ethernet eth1 address "ipaddress/prefix"
# commit
# save
6. Mengaktifkan akses SSH
Sebelum mengizinkan akses SSH, kita harus mengaktifkan layanan SSH pada sistem vyatta. Kita juga bisa mengubah port SSH (default adalah 22) untuk alasan tertentu π
1
2
3
4
# set service ssh
# set service ssh port "noport"
# commit
# save
7. Uji Coba dari klien
Linux : buka terminal (bukan terminal bis lho ya :p) lalu ketikan perintah
1
2
ssh-lary10.69.69.1-p6969
ssh-l"namauser""iprouter"-p"port"
Windows : Buka Putty, yang belum punya bisa download disini masukan IP Router dan sesuaikan Portnya lalu klik Open
lalu masukan password dan kalian sudah berhasil ssh ke vyatta
2. Jika sudah unduh atau memiliki template OpenVZ simpan filenya di folder
1
/var/lib/vz/template/cache
3. Sekarang masuk ke webpanel proxmox, masukan https://ip_proxmox:8006pada browser kesayangan anda. port 8006 merupakan port standar webpanel proxmox.
4. Selanjutnya masuk dengan memasukan nama pengguna dan kata sandi anda.
5. Setelah masuk ke webpanel proxmox, klik βCreate CTβ di pojok kanan atas untuk membuat container baru, isikan hostname dan kata sandi sesuai dengan yang diinginkan, jika sudah klik Next.
6. Selanjutnya pilih template yang tadi sudah disalin di langkah ke-2 klik Next.
7. Konfigurasi jumlah memory (MB), swap (MB), disk size (GB) dan CPU sesuai kebutuhan. klik Next.
8. Selanjutnya konfigurasi Network sesuai kebutuhan. klik Next
9. Lalu konfigurasikan DNS (Domain Name Service) klik Next.
10. Pastikan kembali semua konfigurasi di tab Confirm, jika sudah benar dan yakin klik Finish. Jika muncul keluaran TASK OK maka proses berhasil.
11. Jika sudah berhasil klik kanan container yang baru kita buat, lalu klik Start dan container siap untuk digunakan.